Penyebab Insomnia
Insomnia dapat disebabkan oleh beberapa faktor. yang
paling banyak menjadi penyebab insomnia adalah masalah psikologi. oleh karna
itu, yang paling penting dalam penanganan insomnia adalah melihat latar
belakang penderita dan riwayat kesehatannya. Berikut adalah beberapa faktor
yang merupakan penyebab insomnia.
1) Faktor Psikologi
Stres yang berkepanjangan paling sering
menjadi penyebab insomnia kronis.
Tingkat tuntutan yang tinggi atau keinginan yang tidak tercapai, hingga berita-berita kegagalan sering
memicu terjadinya insomnia transient.
Orang-orang yang memiliki masalah stres, sering kali mengalami insomnia. Untuk penanganan insomnia jenis ini, yang
harus diselesaikan terlebih dahulu
adalah problem yang membuatnya stres. Setelah
masalahnya diselesaikan, biasanya insomnia juga akan sembuh dengan sendirinya.
2) Problem
Psikiatri
Depresi paling sering ditemukan dikehidupan
masa kini. Banyak pola hidup instan
yang memicu depresi. Tuntutan prestasi yang semakin tinggi dan gaya hidup yang tidak sehat,
semakin orang terus-menerus berlomba menjadi
yang terbaik. Mereka tidak peduli keadaan dan kondisi masing- masing demi pencapaian prestasi tersebut.
Mereka bahkan tanpa sadar sering
tidak peduli pada kesehatannya.
Akibatnya, semakin banyak orang yang
terus-menerus berfikir. Apabila sudah
demikian, mereka akan mengalami gangguan tidur. Jika mereka sering bangun lebih pagi dari biasanya
pada kondisi yang tidak diinginkan,
itu merupakan gejala paling umum dari awal depresi. Selain itu, perasaan cemas berlebihan, neorosa
(gangguan jiwa), dan gangguan psikologi
lainnya sering menjadi penyebab-penyebab dari gangguan tidur tersebut.
3) Sakit
Fisik
Pada saat seseorang mengalami sakit fisik,
sebenarnya proses metabolisme dan
kinerja di dalam tubuh tidak berjalan normal atau terjadi gangguan. Banyak orang yang sakit,
otomatis tidak dapat tidur dengan nyenyak
dan sering kurang tidur. Itulah sebabnya, dalam banyak proses penyembuhan penyakit, didalam obatnya juga
terdapat unsur “obat tidur” dalam
kadar tertentu. Ini bertujuan agar orang yang sakit tersebut dapat beristirahat penuh dengan tidur.
Sesak nafas pada orang yang terserang asma,
sinusitus, maupun flu yang menyebabkan
hidung tersumbat dapat menjadi penyebab gangguan tidur. Selama penyebab fisik atau sakit fisik tersebut belum dapat
ditanggulangi dengan baik, gangguan tidur
atau sulit tidur akan tetap terjadi. Oleh karna itu, masalah insomnia seperti ini yang harus diselesaikan adalah gangguan sakit fisiknya.
4) Faktor
Lingkungan
Lingkungan peranan besar terhadap terjadinya
insomnia seseorang. Lingkungan
yang bising, seperti lingkungan lintasan pesawat terbang, lintasan kereta api, pabrik dengan
mesin-mesin yang terus beroperasi sepanjang
malam atau suara tv yang keras dapat menjadi faktor penyebab sulit tidur.
Tidak sedikit orang yang menderita gangguan
pendengaran karena tinggal didaerah
dengan kondisi bising. mereka tidak bisa terbiasa harus mendengar sesuatu pada notasi keras dan kuat. Lingkungan
yang selalu penuh dengan
ketegangan, pertengkaran, dan situasi berisik yang terus menerus juga dapat memengaruhi pola tidur
seseorang. bagi sekelompok orang
tertentu, tidur perlu suasana dan kondisi yang tenang.
Perubahan lingkungan juga dapat menyebabkan
terjadinya insomnia. Sebagai
contoh, orang yang semula tinggal didaerah panas, kemudian tinggal didaerah dingin. Perubahan suhu
tersebut akan memengaruhi pola tidurnya.
Untuk hal ini, solusinya adalah memasang suhu ruangan pada kondisi normal.
5) Gayahidup
Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat
memicu munculnya insomnia. kebiasaan
mengonsumsi alkohol, rokok, kopi (kafein), obat penurun berat badan, jam kerja yang tidak teratur,
juga dapat menjadi faktor penyebab sulit
tidur. Jika kondisinya seperti ini, penderita insomnia harus menyelesaikan dulu masalahnya, baru akan
dapat tidur dengan nyenyak.
Sebisa mungkin hindari mengonsumsi alkohol
sebelum tidur. Ini akan membuat
badan terus-menerus terjaga dan tidak bisa tidur. Demikian pula dengan rokok, kopi, dan beberapa makanan
atau minuman yang mengandung kafein.
Semuanya berfungsi untuk membuat badan tetap terjaga
sepanjang malam. Akibatnya, tidak akan semakin sulit didapatkan.
Banyak orang terbiasa dengan tidur siang
setia harinya. Mungkin mereka memang
memerlukan istirahat total sekitar 10-30 menit dengan tidur siang. hal ini bisa disebut normal atau wajar.
Mungkin karena kelelahan bekerja
sehingga butuh waktu tidur siang sejenak.
Akan tetapi, ada banyak orang yang tidak
berukuran dalam tidur. mereka tidur
berlebihan disiang hari sehingga akhirnya mereka mengalami kesulitan tidur pada malam hari. Jika
penyebabnya ini, solusi untuk menyelesaikan
insomnia dimalam hari sangatlah mudah. Batasi diri untuk tidak tidur disiang hari atau tidur secukupnya.
Aturlah pola tidur agar dapat tidur
dimalam hari. Pergunakan waktu disiang hari untuk sungguh- sungguh bekerja dan beraktivitas.
Dengan demikian, malam hari sudah tinggal
lelah dan dapat beristirahat dengan
tenang. Pola tidur siang yang berlebihan juga terlihat tidak etis. Terlebih dilingkungan masyarakat
kita yang dikenal sebagai pekerja siang hari.
Bahkan, banyak dari kota-kota di Indonesia yang mengharuskan masyarakatnya bekerja sejak pagi buta,
dari jam tiga dini hari. Namun ketika
sudah jam tujuh malam, mereka sudah bisa istirahat, bersantai bersama keluarga.
Sumber : Uniksatu.blogspot.com
Posting Komentar